PERAN
PUBLISITAS PADA PRAKTIK PUBLIC RELATIONS
“Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dasar-Dasar Public
Relations”
Dosen
Pembimbing: Rachmat
Kriyantono, Ph.D
Disusun
Oleh:
Rahmatin
Dwi Jayati
(165120207111075)
D-KOM-2
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU
KOMUNIKASI
2017
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam artikel ini, Penulis akan menjelaskan
tentang publisitas dalam praktik public
relations. Tujuan menulis artikel ini penting, karena ingin memaparkan penjelasan
mengenai hal-hal yang terkait dengan publisitas yang ada di public relations. Penjelasan ini
mencakup definisi publisitas, fungsi dan ruang lingkup pekerjaan public relations, dan peran publisitas
pada praktik public relations.Penulis
berharap artikel ini dapat menambah pengetahuan baru bagi para pembaca.
A.
Definisi
Public Relations
Publisitas merupakan istilah yang popular tidak saja dalam dunia public relations tapi dalam dunia sehari-hari.
Menurut
Otis Baskin, dkk mendefinisikan publisitas sebagai:
istilah
yang merujuk pada publikasi berita tntang organisassi atau individu di mana
untuk tidak perlu membayar waktu atau space. (a brand term that refers to the publication of news about an
organization or person for which time or space was not purchased).
Dalam
lingkup perusahaan publisitas diartikan sebagai segala kegiatan yang dilakukan
untuk mengenalkan perusahaan dan/atau produk kepada masyarakat melalui media
massa (any activities of introducing the
company and or its products to large number of people through mass media). (Kriyantono,
2012,h.41)
Banyak
masyarakat menilai bahwa publisitas dikatakan sama dengan periklanan. Kriyantono
melalui buku “Public Relations Writing”
menjelaskan bahwa dalam medianya yaitu media massa memang sama namun ada ciri yang
dapat membedakan apa itu publisitas dan apa itu periklanan. Di dimensi tujuan dan
sifatnya publisitas bertujuan untuk sarana memperkenalkan produk dan perusahaan
dengan cara mendukung fungsi marketing, tidak
berbayar, pengirim tidak dapat mengontrol pesan, kredibiltas tinggi karena
khalayak lebih memercayai informasi publisitas yang dikemas dalam sajian berita
dan menganggap bahwa berita tersebut adalah fakta, media menceritakan
perusahaannya, kesan menjual tidak tampak jelas, selling the image, dan membangun reputasi dan hubungan. Sedangkan periklanan ialah sarana
memperkenalkan poduk dan perusahaan, berbayar, pengirim dapat menentukan
bagaimana isi dan kapan iklan tersebut dimuat, kredibiltasnya rendah, kesan
menjualnya tampak jelas, selling the
product, perusahaan bercerita tentang dirinya, membangun kesadaran produk
B.
Fungsi
dan Ruang Lingkup Pekerjaan Seorang Public
Relations
Dikatakan
menjadi seorang public relations apabila
mampu melakukan tugasnya dan kewajiban dengan baik, adapun fungi public relations adalah memelihara
komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya, Melayani kepentingan
public dengan baik(serve public’s
interest), Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik(maintain good morals & manners).
Setiap para ahli menjabarkan fungsi public
relations secara berbeda. Adapun fungsi public
relations sebagai manajemen.
Pertama,
membantu memelihara dan menjaga komunikasi, pengertian, penerima, dan kerjasama
antar organisasi dan publiknya. Kedua, mencakup manajemen masalah dan isu-isu. Ketiga,
membantu manajemen selalu memberikan informasi dan responsif terhadap opini
publik. Keempat, mendefinisikan dan menekankan pada tanggung jawab manajemen
untuk melayani kepentingan publik. Kelima, membantu manajemen selalu mengikuti
dan memanfaatkan perubahan, melayani sisitem pencegahan awal untuk
mengantisipasi tren.
Setelah
melihat fungsi dari public relations, adapun
ruang lingkup pekerjaan seorang public
relations, agar lebih muda untuk mengingatnya Kriyantono(2012) membuat
singkatan agar dapat mempermudah mengingatnya “ PENCILS ” adapun penjelasannya
yaitu:
Yang
pertama, Publication and publicity,
yaitu mengenalkan perusahaan kepada public, misalnya membuat tulisan yang
disebarkan ke media, newsletter, artikel, dan lainnya.
Yang
kedua, Events,
mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Misalnya
stasiun televisi SCTV, menggelar acara SCTV
award. Program televisi yang dinilai masyarakat ngetop akan mendapatkan penghargaan dari SCTV. Kemudian, News, pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan
produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada public,
seperti press release, newsletter, berita,
dan lain-lain oleh karena itu dituntut menguasai teknik-teknik menulis.
Selanjutnya, Community
involvement, public relations
selalu membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan
masyarakat sekitar. Misalnya Hotel Santika setiap memperingati HUT RI
mengadakan perlombaan yang juga diikuti oleh masyarakat sekitar.
Yang
kelima, Identity-Media,
merupakan pekerjaan public relations
dalam membina hubungan dengan media(pers).
Hal ini bertujuan untuk memperoleh publisitas media. Media adalah mitra kerja public relations dan adanya hubungan
timbale balik(saling membutuhkan).
Yang
keenam, Lobbying, public relations sering melakukan upaya
persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak. Hal ini dibutuhkan saat kasus
seperti pada saat krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat diantara pihak
yang bertikai.
Terkahir
adalah Social investment yang mana
pekerjaan public relations untuk
membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan
sosial. Misalnya program Corporate Social
Responsibility.
C.
Peran
Publisitas pada Praktik Public Relations
Meski
publisitas menjadi andalan public
relations, namun bukan berarti public
relations terbatas pada aktivitas publisitas, ini hanyalah alat untuk
mendukung manajemen (Kriyantono, 2012, h.52).
Publisitas
pada dasarnya adalah strategi yang menerapkan prinsip “ biarkan orang lain yang
bercerita tentang diri anda” maksudnya
adalah Masyarakat lebih memercayai informasi
yang di sampaikan oleh orang lain tentang diri anda. Public relations membutuhkan media untuk menyebarkan informasi
perusahaannya kepada khalayak, tanpa harus membayar dan publisitas
memungkinakan cerita lebih detail tentang produk dan perusahaan oleh sebab itu public relations tidak mempunyai wewenang kapan akan dimuat,
bagaimana cara memuatnya, dan setiap berita dimedia menimbulkan konsekuensi
bagi perusahaan,
terlepas apakah PR dengan sengaja mengirim informasi ke media atau tidak. Agar
lebih memahami, berikut contohnya:
gambar 1.1: contoh publisitas |
D. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan diatas dapat dikatakan
seorang public relations penting
karena untuk dapat menyebar luaskan suatu informasi. Dari kacamata media massa dapat disimpulkan
publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan
oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Media tidak menarik
harga untuk menempatkan informasi ini dalam halaman surat kabar atau dalam slot
waktu radio dan televisi. Karena itu dimuat atau tidak adalah sepenuhnya hak
media massa. Sumber penyampai informasi (misalnya PR perusahaan) tidak dapat
mengontrol atau menentukan agar dimuat.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, R. (2012). Public Relations Writing.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Fuady, M. E. (2011, Maret 17). PR Writing : Press Release
& Public Service Announcements. Diambil dari imultidimensi's Blog:
https://imultidimensi.wordpress.com