Kejujuran datang dari
diri sendiri dan untuk diri sendiri pula, tapi tidak ada salahnya mencontohkan
kejujuran untuk orang lain dan mendidiknya untuk berperilaku jujur. Di dunia ini kita bisa mengalami
kerugian atau bahkan malah mendapat masalah karena memutuskan untuk berlaku
jujur. Namun percayalah kelak pada saatnya kita akan bermegah dan bersyukur
karena telah mengambil keputusan yang benar untuk melakukan kejujuran.
“Seperti apakah jujur itu?”
Jujur itu banyak macamnya seperti
jujur pada perkataan, jujur pada niat dan keinginan, jujur dalam tindakan,
jujur dalam Agam (nahloh). Kejujuran
merupakan tambang emas dalam hati yang bernilai dan sangat bermanfaat bagi
kehidupan namun sebelum kita menyuruh orang untuk berbuat jujur, kita harus
memulai dari diri sendiri, karena jika kamu tidak jujur pada diri sendiri, kamu
tidak akan mengenali jati diri kamu sebenarnya.
Tindakan yang menipu diri sendiri pasti
pernah dilakukan meskipun itu tidak sadar seperti Berusaha menjadi seperti
orang lain karena ketidak percayaan pada diri sediri, Berbohong kepada orang
lain agar tidak ada yang tahu kekurangan kita, dan melakukan apapun demi
kepentingan pribadi, emosi sesaat hal tersebut termasuk dalam tidak jujur pada
diri sendiri. Jika kita jujur pada diri sendiri akan membuat kita mengerti
siapa diri kita sebenarnya dengan lebih mendalam dan membuat kita lebih percaya
diri, sehingga membuat hidup tenang tanpa adanya sandiwara untuk menutupi
kekurangan. Memiliki banyak teman karena aura percaya terhadap diri sendiri
akan terlihat berbeda dengan yang menutupi kekurangan dengan menjadi seperti
orang lain percaya atau tidak COBALAH! (hehehe).
Ada beberapa isyarat/ tanda orang mulai tidak jujur pada diri sendiri seperti menertawakan sesuatu yang tidak lucu hanya untuk ikut-ikutan, Berpura-pura
bahagia ketika Anda sengsara, atau sebaliknya (aduh miris banget), Menyembunyikan kata hati
kecil Anda demi meraih simpati, Anda terus-menerus mengubah pandangan Anda
berdasarkan pandangan orang lain. Jadi, nggak salah kalau ada Quote “BE YOUR
SELF” karena jika kita menjadi diri sendiri itu berarti kita jujur pada diri
sendiri.
Jika kita sudah memahami dan jujur
terhadap diri sendiri sudah dipastikan akan jujur kepada orang lain. Orang
yang terbiasa hidup jujur ketika akan melakukan kebohongan tentu akan berfikir
akibat dari kebohongan itu, minimal antara dirinya dengan manusia.
“Kapan kita mulai
menerapkan jujur?”
Sikap jujur
seharusnya dimulai sejak kanak-kanak agar terlatih.
”Berarti sekarang nggak boleh jujur?”
Boleh, detik ini mulailah bersikap jujur sulit
memang namun jika dilakukan secara perlahan-lahan dan terus menerus akan
terbiasa dan akan mengetahui manfaatnya.